Buat Dapur Tetap Bersih dengan Material Ini
A
A
A
BAGAIMANA menghilangkan bau tak sedap di dapur? Kalau pertanyaan tersebut adalah milik Anda, jawabannya hanya ada dua, yaitu salah pilih produk atau salah merawatnya.
Penasaran untuk mengetahui jawabannya? Minyak dan bau asap bekas masakan memang selalu menjadi musuh nomor satu di dapur rumah. Apalagi jika dapur tersebut tidak memiliki akses sirkulasi yang memadai karena berbagai hal.
Misalnya dapur diapit ruang lain, atau sirkulasi terlalu kecil dan kurang ideal. Saat Anda mengalami hal ini, pengisap asap atau yang akrab disapa dengan cooker hood tentunya menjadi salah satu jalan keluar terbaik yang bisa dipilih.
Pengisap asap diharapkan bisa meningkatkan kenyamanan beraktivitas di dapur sebelum, saat, dan sesudah masak. Nah, jika Anda sudah memasang pengisap asap, tapi ruangan tetap bau, ada dua penyebab utama yang biasanya terjadi, yaitu Anda salah memilih pengisap asap yang cocok untuk di dapur rumah atau Anda salah melakukan perawatan? Berikut ini akan kita ulas beberapa kesalahan yang bisa mengakibatkan pengisap asap tidak bekerja maksimal, beserta cara mengatasinya.
“Jika ukuran pengisap asap tidak sesuai penggunaan, sistem pengolahan udara di dalam dapur akan sulit berjalan dengan maksimal,”kata desainer interior Indah Arifalah. Berbagai produsen pengisap asap seperti Ariston, Modena, Technogas, dan lainlainnya, umumnya menyediakan dua ukuran pengisap asap, yaitu berlebar 60 cm dan 90 cm.
Memilih ukuran yang tepat harus disesuaikan dengan lebar kompor dan frekuensi memasaknya. “Untuk dapur kecil yang jarang dipakai memasak besar, bisa menggunakan pengisap asap dengan lebar 60 cm yang memiliki daya isap 200 sampai 350 meter kubik per jam.
Sementara untuk dapur yang aktif digunakan untuk masak besar, dapat memilih pengisap asap dengan lebar 90 cm dengan daya isap 350 meter kubik per jam,” kata Indah. Bagi Anda yang terlanjur salah memilih, jika memungkinkan bisa mengganti ukurannya.
Namun, jika fitting -nya hanya pas untuk ukuran pengisap asap yang saat ini digunakan, Anda dapat mengakalinya dengan membuat sirkulasi tambahan di dalam ruangan yang sifatnya fleksibel bisa dibuka dan tutup saat kegiatan masak besar berlangsung.
Dalam keadaan mendesak, memutar udara dengan kipas angin dapat membantu mengolah pergerakan udara di dalam ruangan. Terkadang pengisap asap juga sering terkena kotoran, minyak, dan asap panas. Jika hal ini terjadi secara terusmenerus, bodi pengisap asap tentunya juga rawan rusak.
Besi stainless, misalnya meski cenderung awet, lama-kelamaan bisa menjadi rapuh hingga berlubang jika Anda tidak merawatnya dengan benar. Di pasaran, terdapat beberapa pilihan jenis material mesin pengisap asap.
“Material yang lebih ideal adalah besi stainless yang tidak mudah berkarat dan berpenampilan modern. Selain itu, ada material fiber yang harganya lebih terjangkau namun tidak seawet besi,” lanjut Indah.
Perawatan yang salah bisa membuat filter rusak, bolong, atau robek. Apalagi filter juga memiliki masa pakai. Ada beberapa jenis filter penyaring bau dan minyak tergantung merek dan fitur mesin.
Penasaran untuk mengetahui jawabannya? Minyak dan bau asap bekas masakan memang selalu menjadi musuh nomor satu di dapur rumah. Apalagi jika dapur tersebut tidak memiliki akses sirkulasi yang memadai karena berbagai hal.
Misalnya dapur diapit ruang lain, atau sirkulasi terlalu kecil dan kurang ideal. Saat Anda mengalami hal ini, pengisap asap atau yang akrab disapa dengan cooker hood tentunya menjadi salah satu jalan keluar terbaik yang bisa dipilih.
Pengisap asap diharapkan bisa meningkatkan kenyamanan beraktivitas di dapur sebelum, saat, dan sesudah masak. Nah, jika Anda sudah memasang pengisap asap, tapi ruangan tetap bau, ada dua penyebab utama yang biasanya terjadi, yaitu Anda salah memilih pengisap asap yang cocok untuk di dapur rumah atau Anda salah melakukan perawatan? Berikut ini akan kita ulas beberapa kesalahan yang bisa mengakibatkan pengisap asap tidak bekerja maksimal, beserta cara mengatasinya.
“Jika ukuran pengisap asap tidak sesuai penggunaan, sistem pengolahan udara di dalam dapur akan sulit berjalan dengan maksimal,”kata desainer interior Indah Arifalah. Berbagai produsen pengisap asap seperti Ariston, Modena, Technogas, dan lainlainnya, umumnya menyediakan dua ukuran pengisap asap, yaitu berlebar 60 cm dan 90 cm.
Memilih ukuran yang tepat harus disesuaikan dengan lebar kompor dan frekuensi memasaknya. “Untuk dapur kecil yang jarang dipakai memasak besar, bisa menggunakan pengisap asap dengan lebar 60 cm yang memiliki daya isap 200 sampai 350 meter kubik per jam.
Sementara untuk dapur yang aktif digunakan untuk masak besar, dapat memilih pengisap asap dengan lebar 90 cm dengan daya isap 350 meter kubik per jam,” kata Indah. Bagi Anda yang terlanjur salah memilih, jika memungkinkan bisa mengganti ukurannya.
Namun, jika fitting -nya hanya pas untuk ukuran pengisap asap yang saat ini digunakan, Anda dapat mengakalinya dengan membuat sirkulasi tambahan di dalam ruangan yang sifatnya fleksibel bisa dibuka dan tutup saat kegiatan masak besar berlangsung.
Dalam keadaan mendesak, memutar udara dengan kipas angin dapat membantu mengolah pergerakan udara di dalam ruangan. Terkadang pengisap asap juga sering terkena kotoran, minyak, dan asap panas. Jika hal ini terjadi secara terusmenerus, bodi pengisap asap tentunya juga rawan rusak.
Besi stainless, misalnya meski cenderung awet, lama-kelamaan bisa menjadi rapuh hingga berlubang jika Anda tidak merawatnya dengan benar. Di pasaran, terdapat beberapa pilihan jenis material mesin pengisap asap.
“Material yang lebih ideal adalah besi stainless yang tidak mudah berkarat dan berpenampilan modern. Selain itu, ada material fiber yang harganya lebih terjangkau namun tidak seawet besi,” lanjut Indah.
Perawatan yang salah bisa membuat filter rusak, bolong, atau robek. Apalagi filter juga memiliki masa pakai. Ada beberapa jenis filter penyaring bau dan minyak tergantung merek dan fitur mesin.
(don)